PMM Universitas Muhammadiyah Malang Luncurkan Plakat Jalan dan Tong Sampah Tanpa Asap untuk Desa Kayu Kebek



Pasuruan, Jawa Timur - Desa Kayu Kebek, Kecamatan Tutur, baru-baru ini menyambut sebuah inovasi yang bertujuan memperindah dan mempermudah navigasi di desa tersebut. Mahasiswa Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang baru saja meluncurkan plakat jalan yang dirancang khusus untuk desa ini, dalam sebuah program kerja yang penuh antusiasme.


Acara tersebut dihadiri tim mahasiswa PMM yang telah bekerja keras dalam proyek ini. Plakat jalan yang diresmikan tidak hanya memiliki fungsi informatif, tetapi juga membawa sentuhan estetika yang menyegarkan, menambahkan nilai seni pada lingkungan desa.


Plakat jalan ini dibuat dengan bahan ramah lingkungan dan desain yang unik, memadukan elemen budaya lokal dengan teknologi modern. Setiap plakat dilengkapi dengan informasi penting mengenai nama jalan, serta peta kecil yang memudahkan warga dan pengunjung untuk menemukan lokasi-lokasi penting di desa.


Ketua tim mahasiswa PMM, Ahmad Feryan Perwira Yudha, dalam sambutannya menjelaskan bahwa proyek ini merupakan hasil dari observasi dan dialog dengan masyarakat setempat. "Kami ingin memberikan sesuatu yang bermanfaat dan dapat memperbaiki kualitas hidup di Desa Kayu Kebek. Melalui plakat jalan ini, kami berharap akan memudahkan mobilitas warga serta menambah keindahan desa."


Tidak hanya itu, plakat jalan ini juga merupakan bagian dari upaya lebih besar untuk meningkatkan fasilitas publik di desa tersebut. Keberadaan plakat ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya infrastruktur yang baik dan berfungsi.


Warga desa juga memberikan sambutan hangat terhadap inisiatif ini. Kepala Desa Kayu Kebek, Bapak Alif Wari Yudha, menyatakan, "Kami sangat berterima kasih atas kerja keras mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. Plakat jalan ini bukan hanya meningkatkan estetika desa, tetapi juga sangat membantu dalam orientasi dan navigasi. Ini adalah contoh nyata dari sinergi yang baik antara akademisi dan masyarakat."


Peresmian plakat jalan ini menjadi salah satu momen penting dalam rangkaian kegiatan PMM di desa Kayu Kebek. Dengan proyek ini, mahasiswa tidak hanya memberikan kontribusi yang berarti dalam bentuk fisik, tetapi juga menunjukkan komitmen mereka terhadap pengembangan dan kemajuan komunitas.


Dengan antusiasme yang ditunjukkan selama acara tersebut, jelas bahwa plakat jalan ini merupakan langkah awal yang positif dalam perjalanan panjang meningkatkan kualitas hidup di Desa Kayu Kebek. Di masa depan, diharapkan akan ada lebih banyak inovasi dan proyek kolaboratif yang dapat terus memperkaya dan memperindah lingkungan sekitar. Selain itu terdapat program kerja dari mahasiswa pmm Universitas Muhammadiyah Malang yang menarik yaitu tong sampah tanpa asap (smokeless barrel)



Mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang Luncurkan Tong Sampah Tanpa Asap di Desa Kayu Kebek

Peluncuran ini merupakan bagian dari proyek pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan limbah di desa serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Dalam acara yang penuh semangat ini, warga setempat dan perwakilan dari berbagai pihak turut hadir untuk menyaksikan inovasi yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan mereka.



Tong sampah tanpa asap yang diperkenalkan ini dilengkapi dengan teknologi pemrosesan sampah yang efisien. Dengan menggunakan prinsip pembakaran yang canggih, smokeless barrel mampu mengurangi emisi asap yang dihasilkan selama proses pembakaran sampah, menjadikannya lebih ramah lingkungan. Teknologi ini diharapkan dapat mengurangi polusi udara dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi masyarakat desa.

Ketua tim PMM, Ahmad Feryan Perwira Yudha, dalam sambutannya menjelaskan bahwa ide pembuatan smokeless barrel berawal dari keprihatinan terhadap masalah sampah dan polusi di desa. "Kami memahami bahwa pengelolaan sampah adalah tantangan besar bagi banyak desa. Dengan smokeless barrel ini, kami ingin memberikan solusi yang tidak hanya efektif dalam mengelola sampah tetapi juga memperhatikan dampak lingkungan," ujarnya.

Dalam proses pembuatan smokeless barrel, mahasiswa PMM memanfaatkan bahan-bahan bekas dan teknik yang sederhana namun efektif. Hal ini tidak hanya menekan biaya produksi, tetapi juga memastikan bahwa solusi ini dapat diadopsi secara luas di desa-desa lainnya yang menghadapi masalah serupa.

Kepala Desa Kayu Kebek, Bapak Alif Wari Yudha, mengungkapkan apresiasinya terhadap proyek ini. "Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang atas inovasi ini. Tong sampah tanpa asap ini akan sangat membantu dalam menjaga kebersihan lingkungan desa kami dan mengurangi polusi udara. Ini adalah langkah besar menuju lingkungan yang lebih bersih dan sehat."

Warga desa juga menyambut baik inisiatif ini, mengungkapkan harapan agar tong sampah tanpa asap ini dapat memberikan manfaat jangka panjang dan mendorong perubahan positif dalam cara mereka mengelola sampah.

Dengan peluncuran smokeless barrel ini, PMM Universitas Muhammadiyah Malang menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya terlibat dalam kegiatan akademis, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Inovasi ini diharapkan akan menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menghadapi tantangan pengelolaan sampah dan polusi lingkungan.

Acara peluncuran ini menandai langkah awal yang menjanjikan dalam upaya bersama menuju lingkungan yang lebih bersih dan sehat, serta memperkuat kolaborasi antara akademisi dan komunitas dalam mencari solusi yang berkelanjutan untuk permasalahan lokal.


(f3r) 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama